Minggu, 07 Juli 2013

TUGAS SOFTSKILL BAHASA INDONESIA

Nama : Angga Bimantoro
NPM : 11209920
Kelas : Pengulangan

1.      Membuat penalaran deduktif dan berilah contohnya
Jawab :
Penalaran Deduktif
Sebagai suatu istilah dalam penalaran, deduktif / deduksi adalah merupakan suatu proses berpikir (penalaran) yang bertolak dari sesuatu proposisi yang sudah ada, menuju kepada suatu proposisi baru yang berbentuk suatu kesimpulan. Dari pengalaman-pengalaman hidup kita, kita sudah membentuk bermacam-macam proposisi, baik yang bersifat umum maupun bersifat khusus. Proposisi baru itu tidak lain dari kesimpulan kita mengenai suatu fenomena yang telah kita identifikasi dengan mempertalikannya dengan proposisi yang umum. Dalam penalaran deduktif, penulis tidak perlu mengumpulkan fakta-fakta. Yang perlu baginya adalah suatu proposisi umum dan suatu proposisi yang mengidentifikasi suatu peristiwa khusus yang bertalian dengan suatu proposisi umum tadi. Bila identifikasi yang dilakukannya itu benar, dan kalau proposisinya itu juga benar, maka dapat diharapkan suatu kesimpulan yang benar.
Uraian mengenai proses berpikir deduktif ialah seperti silogisme kategorial, entimem, rantai deduksi,             silogisme alternatif, silogisme hipotesis dan sebagainya.

Contoh penalaran deduktif :
Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

Macam-macam penalaran deduktif diantaranya :

a.      Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.
Contoh :
            Semua manusia akan mati
            Amin adalah manusia
            Jadi, Amin akan mati (konklusi / kesimpulan)

b.      Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
            Contoh :
            Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari
            Pada malam hari tidak ada matahari
            Pada malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis

2.      Membuat Karya Ilmiah
Tema : Lingkungan
Judul : Pemanasan Global  
Latar Belakang Masalah :
Karya tulis dengan judul Pengaruh Pemanasan Global Pada Kehidupan di Dunia ini adalah untuk mengetahui seberapa besar bahaya yang mengancam akibat global warming ini. Banyak sekali orang-orang yang melakukan hal yang menyebabkan global warming, entah mereka tidak tahu, atau mereka tahu tetapi dibiarkan saja. Karena itu penulis membuat karya tulis ini dengan tujuan mengingatkan bahaya pemanasan global yang boleh dibilang tidak lama lagi akan mencapai puncaknya.
Menurut penulis, pemanasan global sudah cukup parah untuk saat ini, dan akan memperparah jika tidak ada usaha untuk diperlambat. Sedangkan kenyataannya kita sekarang malah memperparah keaadaan dengan cara seperti menambah jumlah emisi gas kendaraan bermotor yang mengeluarkan banyak CO2, memakai hairspray yang mengandung aerosol, dsb.
Harapan penulis, pemanasan global bisa dicegah se-maksimal mungkin dengan cara, salah satunya mungkin kita semua bisa mengurangi pemakaian kendaraan bermotor dan lebih memilih memakai sepeda, karena selain berolahraga, menggunakan sepeda juga tidak menyebabkan pemanasan global. Tetapi pada kenyataannya, hal seperti itu sangat sulit untuk diwujudkan. Mengingat keegoisan kita sendiri yang mementingkan kepentingan pribadinya masing-masing, misalnya tidak mau berkeringat saat sampai di sekolah, atau bisa kepanasan saat dijalan, malah ada juga yang mungkin berpikiran nanti tatanan rambutnya rusak jika naik sepeda. Oleh karena itu mungkin kita harus berpikir dalam-dalam dan berusaha se-maksimal mungkin untuk memperlambat pemanasan global, dengan cara yang tidak terlalu rumit, tetapi berarti untuk bumi.
            Rumusan Masalah :
Berdasarkan latar belakang di atas maka timbul masalah:                                                       
1.      Apakah pemanasan global itu?
2.      Apakah bahaya dan pengaruh pemanasan global itu?                                                   
3.      Bagaimana cara mengendalikan pemanasan global?
Tujuan Penulisan :
Berdasarka latar belakang yang menjadi alasan penulis membuat karya ilmiah ini, penulis membuat karya ilmiah ini dengan tujuan untuk :
1.     Agar kita mengetahui apa itu pemanasan global?                                    
2.     Agar kita dapat mengetahui bahaya dan pengaruh akibat terjadinya pemanasan global.
3.    Kita sebagai manusia yang masih membutuhkan bumi ini dapat berpikir keras cara memperlambat pemanasan global dan mengatasi kerusakan parah akibat pemanasan global.
Kesimpulan :
Sebenarnya pemanasan global itu sudah terjadi sejak tahun 1861, tetapi belum parah seperti sekarang. Itu menunjukan ada nya peningkatan suhu dari tahun ke tahun, sehingga ada kemungkinan besar pemanasan global ini akan semakin parah di masa depan.




3.      Membuat Resensi
a.       Judul                     : Bumi Cinta
Penulis                  : Habiburrahman El-Shirazy
Keunggulan Novel :
Novel Bumi Cinta memiliki banyak keunggulan antara lain, gaya bahasa yang dibuat pengarang sangat mudah dipahami, ringan namun sangat berbobot. Amanat yang disampaikan pun mudah terserap, karena kecerdasan pengarang yang menuangkan karya dengan membangun jiwa para pembaca agar memiliki bekal kunci kemenangan orang-orang yang beriman, manakala musuh besar, terutama musuh yang dapat meluluhlantahkan keimanan orang-orang yang beriman. Hal ini semua pengarang tuangkan melalui tokoh utama novel tersebut. Disamping itu banyak pengenalan dan pengetahuan mengenai kehidupan di Moskow-Rusia, mulai dari bahasa-bahasa Rusia, keindahan alam dan bangunan, kebiasaan perilaku sampai sedikit informasi mengenai mavia di Rusia.
Kelemahan Novel :
Mungkin novel ini bagi para pembaca yang telah memahami betul cerita dan amanat dari isi novel ini, merasa ingin dilanjut kembali ceritanya, dapat dikatakan pengarang seperti sengaja membuat akhir cerita yang akan dilanjutkan.
Plot cerita terasa sangat datar. Ketika peristiwa pengeboman terjadi saya berharap ini menjadi klimaks cerita tentang kedzaliman yang harus dihadapi Ayyas, namun sayang ini sekali ini tidak kita jumpai. Tokoh Ayyas di sini tidak menghadapi konflik yang berarti alias bahagia-bahagia saja sepanjang cerita.
Sinopsis :
Saat itu Moskwa sedang musim dingin. Butiran-butiran salju berjatuhan dari langit Moskwa. Salju yang turun perlahan dan dingin membalut tulang tidak menghalangi arus lalu lalang orang-orang di bandara Sheremetyevo. Dua orang pemuda berwajah Asia Tenggara terlihat saling bercengkrama satu sama lain, mereka sudah sembilan tahun tidak bertemu. Yang baru keluar dari bandara itu bernama Muhammad Ayyas, dan temannya yang telah lama tinggal di Rusia bernama Devid. Tidak lama kemudian mereka bergegas menaiki taksi dan melaju ke sebuah apartemen yang telah disewakan oleh Devid untuk Ayyas selama melakukan penelitian terhadap sejarah Rusia dalam beberapa bulan kedepan.
Tanpa Ayyas duga sebelumnya, ia satu apartemen dengan dua orang nonik Rusia yang berparas sangat cantik. Padahal sejak dari kecil Ayyas tidak biasa dengan hal semacam itu, ia lemah terhadap perempuan cantik. Ia sangat taat beragama dan ia takut imannya akan runtuk bila tinggal bersama mereka. Namun menurut Devid, itulah yang terbaik untuk dirinya. Sejak saat itu lah, perjalanan hidup Ayyas dipenuhi dengan godaan. Belum lagi, asisten professor yang berparas sangat menawan yang membimbingnya dalam membuat tesis tersebut selalu menari di pelupuk matanya. Ayyas merasa ujian ini sangat berat.
Setelah cukup lama tinggal satu apartemen dengan dua orang nonik Rusia, Ayyas sangat terkejut, karena ternyata kedua orang itu bukanlah orang baik-baik. Seorang gadis bernama Linor, kepergok sedang melakukan perzinaan di ruang tamu apartemen bersama seorang anggota mafia Rusia. Bahkan mafia itu terang-terangan mengajak Ayyas untuk berzina bersama mereka. Namun Ayyas langsung masuk kamar dan menyalakan laptopnya serta memutarkan lantunan ayat suci Al Quran secara keras. Karena merasa terusik, mafia tersebut memaki Ayyas dan akhirnya perkelahian tidak bisa terelakkan. Akhirnya mafia tersebut kalah dan meninggal. Tidak hanya itu, ternyata Linor adalah seorang Zionis Israel yang sangat membenci Islam. Tidak berapa lama setelah itu, Ayyas mengetahui bahwa teman apartemen yang satu lagi yang bernama Yelena, ternyata adalah seorang pelacur kelas kakap di Moskwa, dan Yelena adalah seorang yang tidak percaya akan adanya Tuhan.

b.      Pengarang : Ngarto Februana
Judul : Menolak Panggilan Pulang
Keunggulan  
1.      memberi nilai lebih Positif terhadap suatu kebudayaan.
2.      Tampak Jelas Penguasaan tentang rimba yang di tulis oleh penulis
3.      Menampilkan konlik-konflik  yang sangat dramatis
 Kekurangan :
1.      Pemakaian bahasa yang tidak dapat di mengerti
2.      Proses budaya dalam diri Utay yang agak tidak di bahas oleh penulis
                Sinopsis :   
Novel ini bercerita tentang kisah manusia di Loksado, suatu wilayah yang dihuni oleh suku Dayak Meratus (ini meminjam istilah Anna Tsing). Letak arkaisnya masyarakat yang menghuni digambarkan dengan daerah pedalaman yang kurang bersentuhan dengan budaya luar, penduduknya masih memeluk autocthonous religion, kepercayaan setempat, yang manifestasinya adalah penghormatan kepada roh-roh.
NOVEL dibuka dengan pemaparan mengenai sakitnya Utay, calon pengganti kepala suku, dan tatkala berhasil disembuhkan oleh penghulu toh penghulu tetap berduka. "Malapetaka akan datang, As," seru sang penghulu kepada Asui, salah seorang penghuni balai (hal 10).
Lalu datanglah masa ketika Utay menerobos halangan kultural karena dialah satu-satunya anak suku bukit-begitu orang luar menyebut mereka- yang bersekolah sampai SMA (sekolah menengah atas). Dan dialah satu-satunya anak suku bukit yang bersekolah hingga setinggi itu; di kota lagi. Bagaimana sang ayah tidak bangga melihat calon penggantinya pintar di atas rata-rata, ditambah lagi pandangan masyarakatnya yang melihatnya bagai seorang titisan dewa (hal 65).
Namun, di sinilah justru masalahnya timbul. Utay mengalami cultural shock, guncangan budaya. Ia yang semula hidup di balai yang tidak mengenal pemisahan ruangan bagi keluarga-keluarga, kini menempati privacy-nya dengan kamar yang dihuninya sendiri.
Budaya luar yang diperoleh di kota membekali Utay untuk menafsirkan pandangannya maupun mengekspresikan naluri alamiah kemudaannya yang semakin menggelora, lepas dari kungkungan hukum adat dan moral religius tempat dari mana ia berasal. Ia mulai diganggu oleh dorongan dari dalam, berdekatan, berciuman, meremas-remas buah dada.
Demikian pula sewaktu ia diajari ayahnya mantra-mantra penolak bala sebagai persiapan menjadi kepala suku, Utay sering berkata, "Emm, maaf, ulun (saya) lupa," kalimat yang menandakan rasa tidak respek.
Pamali dan tabu pun dilanggarnya. Ia bawa budaya kota dengan memperlakukan Aruni (protagonis kedua), bunga desa dan dewi cahaya bagi masyarakatnya, calon pendampingnya kelak saat menduduki kepala suku, ke dalam asyik-masyuknya gairah dan hasrat seksual, dari berciuman hingga lanjutannya, di sela-sela pepohonan, di antara gemericiknya Sungai Amandit, wilayah bersemayamnya para dewa yang siap menjatuhkan kutukan.
Selanjutnya melalui sosok Utay dan Aruni, Ngarto melanjutkan jalinan dan perbenturan antara budaya luar dan budaya suku bukit tersebut. Di satu pihak Utay merepresentasikan budaya kota, dan akhirnya menjadi pegawai perusahaan perkayuan, dus wakil bagi kepentingan perusahaan HTI (hutan tanaman industri) yang siap merambah dan memperluas industri perkayuan modernnya dengan alat-alat canggih. Kalaupun ada keinginan memajukan kaumnya, ia selalu memakai bahasa-bahasa yang sarkastis, seperti "primitif", "terbelakang", "tidak bisa diajak maju," serta istilah yang tidak dimengerti mereka.
"Ini menguntungkan kita, Ayah" (hal 131), katanya ketika ia memperkenalkan kayu sengon sebagai upaya mengganti ladang berpindah yang telah ratusan tahun menjadi ciri kehidupan ekonomi, ekologi yang dibalut oleh kosmogoni dan mitologi suku Dayak. Lain halnya Aruni, ia merepresentasikan seorang pendidik yang sabar untuk mentransformasikan adat-istiadat setempat.
Simaklah kata-kata Aruni yang cerdas-bernas-patriotik, "Saya putri penghulu. Saya sudah bertekad untuk mengabdi kepada suku Bukit dengan kemampuan saya yang terbatas ini. Demi kesejahteraan suku Bukit." (hal 62).
Atau dengan ungkapannya, "Saya mengakui bahwa perubahan pola hidup menuju yang lebih baik tanpa meninggalkan kearifan itu perlu sekali. Sekali lagi, tanpa menghilangkan kearifan. Maaf, sejauh yang saya tahu, dari pengetahuan saya yang terbatas ini, masuknya industri perkayuan, perusahaan HPH, HTI, dan industri penambangan di beberapa wilayah Kalimantan ini telah menghilangkan kearifan adat. Juga terkikisnya tatanan kehidupan asli sebagai pedoman hidup sejak ratusan tahun yang lalu." (hal 137).
Aruni memang lebih bisa menyatu dengan lingkungannya, dan ia pun mendapat kehormatan yang tinggi sebagai calon balian, balianperempuan untuk pengobatan tradisional yang kelak akan bisa berhubungan dengan alam petilarahan, alam roh.
Namun, Aruni juga sering goyah pendirian karena penentangnya adalah juga kekasih hatinya, dan juga tertempelnya sifat sebagaimana layaknya perempuan (ini menginterpretasikan teks-nya Ngarto) yang cenderung lemah, pasrah dan tak sanggup memikul beban yang dirasa berat. Sementara sang belahan jiwa, Utay, karena gelegak darah mudanya, terus terhanyut dalam kepribadian terbelah hingga ia melakukan tindakan-tindakan konyol.

Rabu, 12 Juni 2013

TUGAS SOFTSKILL B.INGGRIS 2 ( Job Condition )

NAMA : ANGGA BIMANTORO
NPM : 11209920
KELAS : 1 EA 21 ( KELAS PENGULANGAN )

Job Conditions
Worker’s Rating
Information/reason
Manager’s rating
Information/reason
Full appreciation for work done
8th
1.      Workers are able to work with a professional
2.      Workers is able to work well and on time
8th
1.      Manager’s are able to educate all employees with good workplace
2.      Manager’s who are able to communicate well with all employees in the workplace
Feeling “in” on things
7th
1.      Workers  enough  to accept new things for the betterment of the company
2.      workers can feel any change in the company
8th
1.      manager’s who are able to respond quickly to problems in the workplace
2.      manager’s who are able to motivate employees at work
Sympathetic understanding of personal problems
4th
1.      workers who are less able to control jobs
2.      workers are less able to distinguish personal problems with employment issues
7th
1.      manager’s are able to understand the personal problems that are being faced by the employees.
2.      Manager’s who is able to distinguish personal problems with employment issues.
Job security
8th
1.      workers feel secure when working
2.      workers get job security of the company
9th
1.      manager’s are able to ensure the safety of all employees
2.      manager’s can keep all important documents and corporate reputation company
Good wages
10th
1.      workers may work well given appropriate salary by company
2.      workers is able to be responsible with his work in accordance with the salary he had received
8th
1.      manager’s are able to provide appropriate compensation to employees and loyalty to the company
2.      manager’s are able to provide more compensation to employees who have worked well for 1 year
Interesting work
7th
1.      workers is able to provide interesting ideas for company
2.      workers are able to provide new innovations for the company
8th
1.      manager’s who can provide interesting ideas for the betterment of the company
2.      manager’s are able to provide new things for companies
Promotion and growth with company
9th
1.   workers who are able to bring the good name of the company to be the best company among other companies.
2.   workers were able to increase the company's progress with their potential
8th
1.      manager’s are able to develop the company by working with other companies
2.      manager’s are able to maintain the good name of the company
Management loyalty  to workers
7th
1.   workers is able to work well in accordance with the plans that have been set by the company
2.   workers always try to give which best to the company
8th
1.      manager’s are able to provide security and comfort to employees
2.      manager’s who are able to listen to every employee opinion
Good working conditions
9th
1.   workers other workers were able to provide comfort while working
2.   workers are able to create conducive atmosphere at work
8th
1.      manager’s are able to create an atmosphere conducive to work
2.       manager’s are able to provide a good and wise decision
Tactful discipining
6th
1.   workers are able to work in accordance with company regulations
2.   workers is able to receive the sanction of the company if it violates company rules
8th
1.      manager’s who are able to apply the rules in the company while working
2.      manager’s were able to impose sanctions on employees who violate company rules