Rabu, 09 November 2011

Tugas Softskil Pembelian

NAMA            : ANGGA BIMANTORO

NPM               : 11209920

KELAS           : 3EA12

JUDUL           : PEMBELIAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah



Keputusan pembelian  menjadi  suatu hal  yang penting untuk diperhatikan
karena   hal   ini   tentu   akan   menjadi   suatu   pertimbangan   bagaimana   suatu   strategi pemasaran      yang    akan   dilakukan   oleh   perusahaan     berikutnya.    Keberhasilan perusahaan   dalam   mempengaruhi  konsumen   dalam  keputusan   pembelian   sangat didukung      melalui   upaya   membangun       komunikasi     kepada    konsumen      dengan membangun merek kepada konsumen dengan strategi pemasaran, serta melakukan inovasi    untuk   varians-  varians   baru   pada   suatu   produk.  Proses    pengambilan keputusan pembelian yang rumit seringkali melibatkan beberapa keputusan. Suatu keputusan melibatkan pilihan diantara dua atau lebih alternatif tindakan.

            Persaingan     yang    begitu    ketat   sekarang     ini  membuat      perusahaan- perusahaan harus mampu memainkan strategi pemasaran yang handal dan mampu menarik   minat    konsumen   sehingga   mampu   memenangkan   pasar.   Produk   yang
memiliki   kualitas   yang   baik   dengan   differensiasi   yang   juga   baik   akan   menjadi  produk   yang   kemungkinan   besar   memiliki   konsumen   loyal.  



1.
            2.

            Dengan  memahami bagaimana perilaku konsumen akan memberi sumbangsih bagi perusahaan untuk merumuskan   strategi   pemasaran   yang   nantinya       akan   diimplementasikan   dalam memperkenalkan   dan   mempromosikan   produk   mereka   ke   pasar.   Artinya   ketika suatu    produk   hendak    diproduksi,    jauh  sebelumnya     telah   diketahui   apa  yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen.

1.2  Tujuan Penelitian
Masalah yang akan dibahas yaitu :
     
  1. Tugas dan tanggung jawab fungsi pembelian
  2. Mengetahui informasi tentang pemilihan alternatif dalam pembelian
  3. Mengetahui apa saja sumber-sumber pada pembelian



BAB II

LANDASAN TEORI


2.1 Pengertian Pembelian

Istilah purchasing atau pembelian sinonim dengan procurement atau pengadaan barang. Berikut adalah definisi procurement menurut Bodnar dan Hopwood (2001:323), yaitu: “Procurement is the business process of selecting a source, ordering, and acquiring goods or services” Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti: bahwa pengadaan barang adalah proses bisnis dalam memilih sumber daya-sumber daya, pemesanan dan perolehan barang atau jasa.
Berikut adalah pendapat Galloway dkk. mengenai fungsi pembelian, yaitu:  The role of purchasing function is to make materials and parts of the right quality, and quantity available for use by operations at the right time and at the right place
3.

Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa peran fungsi pembelian adalah untuk mengadakan material dan part pada kualitas yang tepat dan kuantitas yang tersedia untuk digunakan dalam operasi pada waktu yang tepat dan tempat yang tepat.

Pentingnya fungsi pembelian
           
Management audit bisa digunakan untuk mengevaluasi organisasi secara keseluruhan ataupun fungsi tertentu dalam organisasi, untuk menentukan apakah perusahaan sudah memperoleh efisiensi biaya yang maksimum dari yang telah dilaksanakan oleh fungsi tersebut selama ini. Penelitian ini menjadikan fungsi pembelian sebagai sasaran audit.
            Fungsi pembelian sering dianggap sebagai bagian yang paling penting dan berpengaruh, bahkan bisa dikatakan sebagian besar proses bisnis berasal dari kegiatan pembelian. Alasan yang sangat fundamental untuk membahas fungsi pembelian ialah karena dalam bidang ini pemborosan mudah terjadi, baik karena perilaku yang disfungsional maupun karena kurangnya pengetahuan dalam berbagai aspek pembelian bahan, sarana, prasarana dan suku cadang yang diperlukan perusahaan.
Pandangan ini menurut Siagian mudah dipahami karena dalam proses produksi perusahaan memerlukan bahan baku. Tidak banyak perusahaan yang menguasai sendiri bahan baku yang diperlukan untuk diolah lebih lanjut menjadi produk jadi, sehingga bisa disimpulkan bahwa tidak ada satupun bentuk atau jenis perusahaan yang tidak terlibat dengan fungsi pembelian. Pengalaman banyak perusahaan bahwa biaya untuk menghasilkan suatu produk mungkin mencapai sekitar lima puluh persen dari harga jual produk, menjadikan fungsi pembelian sebagai sumber pemborosan apabila tidak diselenggarakan dengan baik dan sumber penghematan yang akan memperbesar laba perusahaan apabila dilakukan dengan teliti dan cermat.



4.

BAB III

PEMBAHASAN


3.1  Tugas dan tanggung jawab fungsi pembelian

            Ada dasarnya peran fungsi pembelian adalah untuk menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan pada waktu, harga dan kualitas yang tepat. Assauri menjabarkan tanggung jawab bagian pembelian sebagai berikut:

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pembelian bahan-bahan agar rencana operasi    dapat dipenuhi dan pembelian bahan-bahan tersebut pada tingkat harga dimana perusahaan akan mampu bersaing dalam memasarkan produknya.
  2. Bertanggung jawab atas usaha-usaha untuk dapat mengikuti perkembangan bahan-bahan baru yang dapat meguntungkan dalam proses produksi, perkembangan dalam desain, harga dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi produk perusahaan, harga serta desainnya.
  3. Bertanggung jawab untuk menurunkan investasi atau meningkatkan perputaran bahan, yaitu dengan penentuan skedul arus bahan ke dalam pabrik dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi.
  4. Bertanggung jawab atas kegiatan penelitian dengan menyelidiki data-data dan perkembangan pasar, perbedaaan sumber-sumber penawaran (supply) dan memeriksa pabrik suplier untuk mengetahui kapasitas dan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan perusahaan.
  5. Bertanggung jawab atas pemeliharaan bahan-bahan yang dibeli setelah diterima dan bertanggung jawab atas pengawasan persediaan.

Tugas-tugas yang dilakukan bagian pembelian dalam memenuhi tanggung jawab
tersebut diatas antara lain:
·        Melakukan pembelian bahan-bahan secara bersaing atas dasar nilai yang ditentukan  tidak hanya pada harga yang tepat tetapi juga pada waktu yang tepat, serta jumlah dan mutu yang tepat pula.
·        Membantu pemilihan bahan-bahan dengan melakukan penyelidikan.

·        Melaksanakan usaha-usaha pencarian paling sedikit dua sumber suplai.

·        Mempengaruhi tingkat persediaan terendah.

·        Menjaga hubungan baik dengan suplier.



5.

·        Melakukan kerjasama dan koordinasi yang efektif dengan fungsi-fungsi lainnya dalam perusahaan.

·        Meneliti keadaan perdagangan pasar.

·        Membeli seluruh bahan-bahan dan perlengkapan yang dibutuhkan tepat waktu sehingga tidak menganggu rencana produksi dari perusahaan tersebut.



            Galloway dkk. mendefinisikan tujuan dan tanggung jawab departemen pembelian adalah meliputi hal-hal sebagai berikut:

  • Memilih, mengevaluasi dan mengembangkan sumber-sumber untuk bahan dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan.

  • Memelihara dan membangun relasi dengan suplier yang berkenaan dengan kualitas, pengiriman, pembayaran dan pengembalian.

  • Mencari bahan dan produk baru, serta sumber-sumber baru untuk memperoleh bahan dan produk yang lebih baik yang mungkin bisa digunakan oleh perusahaan di masa yang akan datang.

  • Melakukan negosiasi dan memperoleh bahan baku, peralatan, barang dan jasa pada harga yang mencerminkan the best value for money.

  • Ikut berpartisipasi dalam aktivitas-aktivitas untuk reduksi biaya.

  • Memelihara sistem komunikasi yang efektif dan melakukan konsultasi secara rutin dengan fungsi-fungsi internal.

Selalu memberikan informasi mengenai biaya pembelian dan berbagai perubahan yang mungkin bisa mempengaruhi laba perusahaan dan perkembangan dimasa mendatang kepada manajemen puncak.


      3.2 Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Pembelian
            1.Konsumen Individu

Pilihan merek dipengaruhi oleh :

6.
(1). Kebutuhan konsumen,
(2). Persepsi atas karakteristik merek, dan
(3).Sikap kearah pilihan. Sebagai tambahan, pilihan merek dipengaruhi oleh demografi konsumen, gaya hidup, dan karakteristik personalia.

2.Pengaruh Lingkungan

Lingkungan pembelian konsumen ditunjukkan oleh :

(1). Budaya (Norma kemasyarakatan, pengaruh kedaerahan atau kesukuan),
(2). Kelas sosial (keluasan grup sosial ekonomi atas harta milik konsumen),
(3). Grup tata muka (teman, anggota keluarga, dan grup referensi) dan
(4). Faktor menentukan yang situasional

3.Marketing strategy

Merupakan variabel dimana pemasar mengendalikan usahanya dalam memberitahu dan mempengaruhi konsumen. Variabel-variabelnya adalah Barang, Harga, Periklanan, dan distribusi yang mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan. Pemasar harus mengumpulkan informasi dari konsumen untuk evaluasi kesempatan utama pemasaran dalam pengembangan pemasaran.
Alternatif Pilihan
Setelah mengevaluasi semua alternatif, langkah konsumen berikutnya dalam proses pengambilan keputusan adalah membuat pilihan.
a.      Pilihan dengan keterlibatan tinggi.
Menurut kondisi keterlibatan tinggi, konsumen bertindak seolah-olah mereka menggunakan model kompensatori (compensatory models of choice). Menurut model kompensatori pilihan yaitu orang menganalisa setiap alternatif dengan cara evaluatif yang luas sehingga penilaian yang tinggi atas salah satu atribut dapat mengkompensasi penilaian rendah atas atribut lainnya.
b.      Pilihan dengan keterlibatan rendah.
7.

Keterlibatan rendah konsumen umumnya bertindak seolah-olah mereka menggunakan model pilihan nonkompensatori (noncompensatory model of choice). Menurut penilaian ini, penilaian yang tinggi atas beberapa atribut tidak perlu mengkompensasi penilaian yang rendah atas atribut lainnya. Model nonkompensatori juga disebut model pilihan hirarkis (hierarchical models of choice) karena konsumen dianggap membandingkan alternatif atas atribut-atribut pada suatu waktu. Satu atribut dipilih dan semua alternatif dibandingkan dengannya. Apabila konsumen berada dalam situasi keterlibatan rendah, mereka tidak mau terlibat dengan sejumlah besar pemrosesan informasi yang dibutuhkan oleh model kompensatori.


3.3 Mengetahui apa saja sumber-sumber pada pembelian.

Konsumen sebelum memutuskan mengadakan pembelian akan berusaha aktif mencari informasi sehubungan dengan kebutuhan itu. Yang menjadi pusat perhatian para pemasar adalah sumber sumber informasi pokok yang akan diperhatilan konsumen dan pengaruh relative dari itu terhadap rangkaian keputusan membeli. Sumber sumber informasi konsumen terbagi menjadi 4 kelompok:
           
1.      Sumber pribadi yaitu teman, keluarga, tetangga atau kenalan
2.      Sumber niaga yaitu periklanan, petugas penjualan, penjual, dan pameran
3.      Sumber umum yaitu media massa, organisasi konsumen
4.      Sumber pengalaman yaitu pernah menangani, menguji, mempergunakan produk

            Sumber sumber informasi ini memberikan pengaruh yang relative berbeda sesuai dengan jenis produk dan cirri ciri pembeli. Akan tetapi pada umumnya konsumen menerima sebagian besar informasi tentang sebuah produk dari sumber sumber yang bersifat miaga yaitu sumber yang dikuasai pemasar.












BAB    IV

PENUTUP


Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli. Kedua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik

Bagaimana cara sebuah perusahaan dalam mengendalikan strategi pengadaan barangnya akan mempunyai pengaruh langsung terhadap bagaimana perusahaan tersebut menjalankan bisnisnya. Pembelian yang baik juga perlu menjadi perhatian untuk organisasi-organisasi non profit dan pemerintah. Berbagai tekanan yang berkaitan dengan kurangnya dana yang tersedia dan besarnya biaya, mendorong organisasi-organisasi tersebut untuk beroperasi seefisien mungkin dengan biaya seminimum mungkin.

             Dengan demikian, apapun jenis dan ukuran perusahaannya, pembelian yang dilaksanakan dengan ekonomis dan efektif amat diperlukan dalam upaya mencapai kondisi perusahaan yang sehat karena pembelian merupakan kegiatan yang memerlukan pengerahan sumber daya dalam jumlah besar.
















8.

DAFTAR PUSTAKA


































10.