Rabu, 09 November 2011

Tugas Softskil Pembelian

NAMA            : ANGGA BIMANTORO

NPM               : 11209920

KELAS           : 3EA12

JUDUL           : PEMBELIAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah



Keputusan pembelian  menjadi  suatu hal  yang penting untuk diperhatikan
karena   hal   ini   tentu   akan   menjadi   suatu   pertimbangan   bagaimana   suatu   strategi pemasaran      yang    akan   dilakukan   oleh   perusahaan     berikutnya.    Keberhasilan perusahaan   dalam   mempengaruhi  konsumen   dalam  keputusan   pembelian   sangat didukung      melalui   upaya   membangun       komunikasi     kepada    konsumen      dengan membangun merek kepada konsumen dengan strategi pemasaran, serta melakukan inovasi    untuk   varians-  varians   baru   pada   suatu   produk.  Proses    pengambilan keputusan pembelian yang rumit seringkali melibatkan beberapa keputusan. Suatu keputusan melibatkan pilihan diantara dua atau lebih alternatif tindakan.

            Persaingan     yang    begitu    ketat   sekarang     ini  membuat      perusahaan- perusahaan harus mampu memainkan strategi pemasaran yang handal dan mampu menarik   minat    konsumen   sehingga   mampu   memenangkan   pasar.   Produk   yang
memiliki   kualitas   yang   baik   dengan   differensiasi   yang   juga   baik   akan   menjadi  produk   yang   kemungkinan   besar   memiliki   konsumen   loyal.  



1.
            2.

            Dengan  memahami bagaimana perilaku konsumen akan memberi sumbangsih bagi perusahaan untuk merumuskan   strategi   pemasaran   yang   nantinya       akan   diimplementasikan   dalam memperkenalkan   dan   mempromosikan   produk   mereka   ke   pasar.   Artinya   ketika suatu    produk   hendak    diproduksi,    jauh  sebelumnya     telah   diketahui   apa  yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen.

1.2  Tujuan Penelitian
Masalah yang akan dibahas yaitu :
     
  1. Tugas dan tanggung jawab fungsi pembelian
  2. Mengetahui informasi tentang pemilihan alternatif dalam pembelian
  3. Mengetahui apa saja sumber-sumber pada pembelian



BAB II

LANDASAN TEORI


2.1 Pengertian Pembelian

Istilah purchasing atau pembelian sinonim dengan procurement atau pengadaan barang. Berikut adalah definisi procurement menurut Bodnar dan Hopwood (2001:323), yaitu: “Procurement is the business process of selecting a source, ordering, and acquiring goods or services” Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti: bahwa pengadaan barang adalah proses bisnis dalam memilih sumber daya-sumber daya, pemesanan dan perolehan barang atau jasa.
Berikut adalah pendapat Galloway dkk. mengenai fungsi pembelian, yaitu:  The role of purchasing function is to make materials and parts of the right quality, and quantity available for use by operations at the right time and at the right place
3.

Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa peran fungsi pembelian adalah untuk mengadakan material dan part pada kualitas yang tepat dan kuantitas yang tersedia untuk digunakan dalam operasi pada waktu yang tepat dan tempat yang tepat.

Pentingnya fungsi pembelian
           
Management audit bisa digunakan untuk mengevaluasi organisasi secara keseluruhan ataupun fungsi tertentu dalam organisasi, untuk menentukan apakah perusahaan sudah memperoleh efisiensi biaya yang maksimum dari yang telah dilaksanakan oleh fungsi tersebut selama ini. Penelitian ini menjadikan fungsi pembelian sebagai sasaran audit.
            Fungsi pembelian sering dianggap sebagai bagian yang paling penting dan berpengaruh, bahkan bisa dikatakan sebagian besar proses bisnis berasal dari kegiatan pembelian. Alasan yang sangat fundamental untuk membahas fungsi pembelian ialah karena dalam bidang ini pemborosan mudah terjadi, baik karena perilaku yang disfungsional maupun karena kurangnya pengetahuan dalam berbagai aspek pembelian bahan, sarana, prasarana dan suku cadang yang diperlukan perusahaan.
Pandangan ini menurut Siagian mudah dipahami karena dalam proses produksi perusahaan memerlukan bahan baku. Tidak banyak perusahaan yang menguasai sendiri bahan baku yang diperlukan untuk diolah lebih lanjut menjadi produk jadi, sehingga bisa disimpulkan bahwa tidak ada satupun bentuk atau jenis perusahaan yang tidak terlibat dengan fungsi pembelian. Pengalaman banyak perusahaan bahwa biaya untuk menghasilkan suatu produk mungkin mencapai sekitar lima puluh persen dari harga jual produk, menjadikan fungsi pembelian sebagai sumber pemborosan apabila tidak diselenggarakan dengan baik dan sumber penghematan yang akan memperbesar laba perusahaan apabila dilakukan dengan teliti dan cermat.



4.

BAB III

PEMBAHASAN


3.1  Tugas dan tanggung jawab fungsi pembelian

            Ada dasarnya peran fungsi pembelian adalah untuk menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan pada waktu, harga dan kualitas yang tepat. Assauri menjabarkan tanggung jawab bagian pembelian sebagai berikut:

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pembelian bahan-bahan agar rencana operasi    dapat dipenuhi dan pembelian bahan-bahan tersebut pada tingkat harga dimana perusahaan akan mampu bersaing dalam memasarkan produknya.
  2. Bertanggung jawab atas usaha-usaha untuk dapat mengikuti perkembangan bahan-bahan baru yang dapat meguntungkan dalam proses produksi, perkembangan dalam desain, harga dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi produk perusahaan, harga serta desainnya.
  3. Bertanggung jawab untuk menurunkan investasi atau meningkatkan perputaran bahan, yaitu dengan penentuan skedul arus bahan ke dalam pabrik dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi.
  4. Bertanggung jawab atas kegiatan penelitian dengan menyelidiki data-data dan perkembangan pasar, perbedaaan sumber-sumber penawaran (supply) dan memeriksa pabrik suplier untuk mengetahui kapasitas dan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan perusahaan.
  5. Bertanggung jawab atas pemeliharaan bahan-bahan yang dibeli setelah diterima dan bertanggung jawab atas pengawasan persediaan.

Tugas-tugas yang dilakukan bagian pembelian dalam memenuhi tanggung jawab
tersebut diatas antara lain:
·        Melakukan pembelian bahan-bahan secara bersaing atas dasar nilai yang ditentukan  tidak hanya pada harga yang tepat tetapi juga pada waktu yang tepat, serta jumlah dan mutu yang tepat pula.
·        Membantu pemilihan bahan-bahan dengan melakukan penyelidikan.

·        Melaksanakan usaha-usaha pencarian paling sedikit dua sumber suplai.

·        Mempengaruhi tingkat persediaan terendah.

·        Menjaga hubungan baik dengan suplier.



5.

·        Melakukan kerjasama dan koordinasi yang efektif dengan fungsi-fungsi lainnya dalam perusahaan.

·        Meneliti keadaan perdagangan pasar.

·        Membeli seluruh bahan-bahan dan perlengkapan yang dibutuhkan tepat waktu sehingga tidak menganggu rencana produksi dari perusahaan tersebut.



            Galloway dkk. mendefinisikan tujuan dan tanggung jawab departemen pembelian adalah meliputi hal-hal sebagai berikut:

  • Memilih, mengevaluasi dan mengembangkan sumber-sumber untuk bahan dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan.

  • Memelihara dan membangun relasi dengan suplier yang berkenaan dengan kualitas, pengiriman, pembayaran dan pengembalian.

  • Mencari bahan dan produk baru, serta sumber-sumber baru untuk memperoleh bahan dan produk yang lebih baik yang mungkin bisa digunakan oleh perusahaan di masa yang akan datang.

  • Melakukan negosiasi dan memperoleh bahan baku, peralatan, barang dan jasa pada harga yang mencerminkan the best value for money.

  • Ikut berpartisipasi dalam aktivitas-aktivitas untuk reduksi biaya.

  • Memelihara sistem komunikasi yang efektif dan melakukan konsultasi secara rutin dengan fungsi-fungsi internal.

Selalu memberikan informasi mengenai biaya pembelian dan berbagai perubahan yang mungkin bisa mempengaruhi laba perusahaan dan perkembangan dimasa mendatang kepada manajemen puncak.


      3.2 Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Pembelian
            1.Konsumen Individu

Pilihan merek dipengaruhi oleh :

6.
(1). Kebutuhan konsumen,
(2). Persepsi atas karakteristik merek, dan
(3).Sikap kearah pilihan. Sebagai tambahan, pilihan merek dipengaruhi oleh demografi konsumen, gaya hidup, dan karakteristik personalia.

2.Pengaruh Lingkungan

Lingkungan pembelian konsumen ditunjukkan oleh :

(1). Budaya (Norma kemasyarakatan, pengaruh kedaerahan atau kesukuan),
(2). Kelas sosial (keluasan grup sosial ekonomi atas harta milik konsumen),
(3). Grup tata muka (teman, anggota keluarga, dan grup referensi) dan
(4). Faktor menentukan yang situasional

3.Marketing strategy

Merupakan variabel dimana pemasar mengendalikan usahanya dalam memberitahu dan mempengaruhi konsumen. Variabel-variabelnya adalah Barang, Harga, Periklanan, dan distribusi yang mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan. Pemasar harus mengumpulkan informasi dari konsumen untuk evaluasi kesempatan utama pemasaran dalam pengembangan pemasaran.
Alternatif Pilihan
Setelah mengevaluasi semua alternatif, langkah konsumen berikutnya dalam proses pengambilan keputusan adalah membuat pilihan.
a.      Pilihan dengan keterlibatan tinggi.
Menurut kondisi keterlibatan tinggi, konsumen bertindak seolah-olah mereka menggunakan model kompensatori (compensatory models of choice). Menurut model kompensatori pilihan yaitu orang menganalisa setiap alternatif dengan cara evaluatif yang luas sehingga penilaian yang tinggi atas salah satu atribut dapat mengkompensasi penilaian rendah atas atribut lainnya.
b.      Pilihan dengan keterlibatan rendah.
7.

Keterlibatan rendah konsumen umumnya bertindak seolah-olah mereka menggunakan model pilihan nonkompensatori (noncompensatory model of choice). Menurut penilaian ini, penilaian yang tinggi atas beberapa atribut tidak perlu mengkompensasi penilaian yang rendah atas atribut lainnya. Model nonkompensatori juga disebut model pilihan hirarkis (hierarchical models of choice) karena konsumen dianggap membandingkan alternatif atas atribut-atribut pada suatu waktu. Satu atribut dipilih dan semua alternatif dibandingkan dengannya. Apabila konsumen berada dalam situasi keterlibatan rendah, mereka tidak mau terlibat dengan sejumlah besar pemrosesan informasi yang dibutuhkan oleh model kompensatori.


3.3 Mengetahui apa saja sumber-sumber pada pembelian.

Konsumen sebelum memutuskan mengadakan pembelian akan berusaha aktif mencari informasi sehubungan dengan kebutuhan itu. Yang menjadi pusat perhatian para pemasar adalah sumber sumber informasi pokok yang akan diperhatilan konsumen dan pengaruh relative dari itu terhadap rangkaian keputusan membeli. Sumber sumber informasi konsumen terbagi menjadi 4 kelompok:
           
1.      Sumber pribadi yaitu teman, keluarga, tetangga atau kenalan
2.      Sumber niaga yaitu periklanan, petugas penjualan, penjual, dan pameran
3.      Sumber umum yaitu media massa, organisasi konsumen
4.      Sumber pengalaman yaitu pernah menangani, menguji, mempergunakan produk

            Sumber sumber informasi ini memberikan pengaruh yang relative berbeda sesuai dengan jenis produk dan cirri ciri pembeli. Akan tetapi pada umumnya konsumen menerima sebagian besar informasi tentang sebuah produk dari sumber sumber yang bersifat miaga yaitu sumber yang dikuasai pemasar.












BAB    IV

PENUTUP


Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli. Kedua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik

Bagaimana cara sebuah perusahaan dalam mengendalikan strategi pengadaan barangnya akan mempunyai pengaruh langsung terhadap bagaimana perusahaan tersebut menjalankan bisnisnya. Pembelian yang baik juga perlu menjadi perhatian untuk organisasi-organisasi non profit dan pemerintah. Berbagai tekanan yang berkaitan dengan kurangnya dana yang tersedia dan besarnya biaya, mendorong organisasi-organisasi tersebut untuk beroperasi seefisien mungkin dengan biaya seminimum mungkin.

             Dengan demikian, apapun jenis dan ukuran perusahaannya, pembelian yang dilaksanakan dengan ekonomis dan efektif amat diperlukan dalam upaya mencapai kondisi perusahaan yang sehat karena pembelian merupakan kegiatan yang memerlukan pengerahan sumber daya dalam jumlah besar.
















8.

DAFTAR PUSTAKA


































10.


Senin, 31 Oktober 2011

BAB 2 Metode Riset

Dalam penelitian kerangka teori digunakan untuk memberi landasan dasar yang berguna untuk membantu penelitina dalam pemecahan masalah. Kerangka teori dimaksudkan untuk memberi batasan dan gambaran tentang teori yang di gunakan sebagai landasan penelitian yang akan di lakukan dengan demikian penulisan dapat mengunakan teori-teori yang relevan dengan tujuan penelitian.
Ekspor
 
Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain. Proses ini seringkali digunakan oleh perusahaan dengan skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di tingkat internasional. Strategi ekspor digunakan karena risiko lebih rendah, modal lebih kecil dan lebih mudah bila dibandingkan dengan strategi lainnya. Strategi lainnya misalnya franchise dan akuisisi.
Kegiatan ekspor terbagi menjadi 2, yaitu: 

1. Ekspor langsung
Ekspor langsung adalah cara menjual barang atau jasa melalui perantara/ eksportir yang bertempat di negara lain atau negara tujuan ekspor.Penjualan dilakukan melalui distributor dan perwakilan penjualan perusahaan.  Keuntungannya, produksi terpusat di negara asal dan kontrol terhadap distribusi lebih baik. Kelemahannya, biaya transportasi lebih tinggi untuk produk dalam skala besar dan adanya hambatan perdagangan serta proteksionisme.

2. Ekspor Tidak Langsung
Ekspor tidak langsung adalah teknik dimana barang dijual melalui perantara/eksportir negara asal kemudian dijual oleh perantara tersebut. Melalui, perusahaan manajemen ekspor ( export management companies ) dan perusahaan pengekspor ( export trading companies ). Kelebihannya, sumber daya produksi terkonsentrasi dan tidak perlu menangani ekspor secara langsung. Kelemahannya, kontrol terhadap distribusi kurang dan pengetahuan terhadap operasi di negara lain kurang. 
Umumnya, industri jasa menggunakan ekspor langsung sedangkan industri manufaktur menggunakan keduanya. 

Istilah-istilah Ekspor
  
Airway bill
Suatu kontrak mutlak yang dikeluarkan perusahaan angkutan udara.
Bill of landing (B/L)
Surat tanda terima barang yang dimuat di atas kapal dan merupakan bukti kepemilikan atas barang serta perjanjian pengangkutan barang melalui laut.
Invoice 
Faktur atau nota yang berisi harga dan jumlah barang serta total harga.
C&F (Cost and Freight
Seluruh biaya produksi dan pengapalannya masuk dalam harga barang.
Clearence 
  1. hak kapal untuk meninggalkan pelabuhan.
  2. Ijin berangkat kapal dari pelabuhan.
  3. Ijin mengeluarkan barang dari pabean.
Consignee 
Nama dan alamat penerima barang atau pembelinya.
F. O. B (free on the boat
Suatu kewajiban penjual hanya sebatas sampai pelabuhan pengirim
Packing list 
Faktur atau nota yang berisi jumlah dan berat barang (berat bersih dan berat kotor)
Comodity
Barang yang merupakan hasil pertanian, namun saat ini disebut produk.
Phytosanitary certificate 
Sebuah surat yang dikeluarkan oleh lembaga karantina hewan dan tumbuhan, Departemen Pertanian Republik Indonesia. Proses mendapatkannya melalui serangkaian prosedur dan uji laboratorium, agar tidak terjadi penyebaran penyakit antar negara maupun antar pulau di Indonesia (surat karantina antar pulau)
Weight
Berat kotor suatu barang yang menyangkut isi dan pembungkusnya.
 
Ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan oleh perusahaan yang baru melakukan ekspor, yaitu :
  1. Tidak melakukan penyelidikan yang lengkap sebelum melakukan ekspor.
  2. Tidak melakukan konsultasi terlebih dahulu.
Dalam perencanaan ekspor perlu dilakukan berbagai persiapan, berikut ini 4 langkah persiapannya:
  1. Identifikasi pasar yang potensial
  2. Penyesuaian antara kebutuhan pasar dengan kemampuan, SWOT analisis
  3. Melakukan Pertemuan, dengan eksportir, agen, dll
  4. Alokasi sumber daya.

Nama              : Angga Bimantoro
Npm                : 11209920
Kelas              : 3EA12
Matkuk          : Metode Riset 

    Senin, 24 Oktober 2011

    TUGAS METODE RISET

    Penentuan Jenis Komoditas Ekspor Indonesia Ke China

    Latar Belakang
    Perubahan Kebijakan politik luar negeri Republik Rakyat China dari
    sistem politik tirai bambu ke sistem politik yang lebih terbuka telah terbukti
    mendukung suksesnya negeri yang berpenduduk terbesar di dunia ini dalam
    memasuki pasar dunia. Perubahan dimaksud juga berdampak terhadap
    hubungan diplomatiknya dengan Indonesia. Bagaimana perubahan kebijakan
    politik tersebut mempengaruhi hubungan perdanganan antara China dan
    Indonesia dan bagaimana pihak Indonesia dapat memanfaatkan hubungan
    tersebut dalam menentukan komoditas ekspor ke China, dibahas dalam
    makalah ini. Dari bahasan tersebut diperoleh informasi bahwa komoditas
    ekspor yang cukup potensial untuk direalisasikan meliputi minyak goreng
    (cooking oil); kayu dan olahannya (woods and woods products), alat elektronik
    (electrical appliances), dan rempah (spices). Hal yang perlu diperhatikan
    adalah bahwa komoditas-komoditas tersebut bisa diproduksi oleh negara Asia
    Tenggara lainnya, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Ini
    berarti bahwa dalam merealisasikan ekspor komoditas-komoditas di atas,
    Indonesia harus siap bersaing dengan negara-negara tersebut.
    Kata kunci: RRC, potensial, kebijakan, politik luar negeri, pasar dunia.


    Rumusan Masalah
    • Bagaimana perubahan kebijakan politik tersebut mempengaruhi hubungan perdanganan antara China dan Indonesia dan bagaimana pihak Indonesia dapat memanfaatkan hubungan tersebut dalam menentukan komoditas ekspor ke China ???

    Tujuan Penelitian
    • Untuk Mengetahui barang apa saja yang akan menjadi komoditas ekspor dari Indonesia ke China ??
    • Hal apa saja yang perlu diperhatikanuntuk barang-barang komoditas yang diproduksi oleh Negara Asia Tenggara yang lainnya ??



    Nama                             : Angga Bimantoro
    NPM                    : 11209920
    Kelas                    : 3EA12
    Mata Kuliah        : Metode Riset

    Jumat, 14 Oktober 2011



    NAMA            : ANGGA BIMANTORO

    NPM               : 11209920

    KELAS           : 3EA12

    JUDUL           : SEGMENTASI PASAR DAN ANALISIS DEMOGRAFI

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1  Latar Belakang Masalah 

    Pasar memiliki sifat-sifat yang berbeda yang mencerminkan kesempatan yang berbeda. Perbedaan sifat tersebut akan membawa kosekwuensi bahwa pelayanan kita kepada merekapun juga harus berbeda. Pasar yang cukup luas adalah berupa orang-orang atau organisasi yang tentu saja akan memiliki kondisi yang sangat heterogen (beragam). Untuk itu maka diperlukan dilakukan segmentasi pasar yaitu sutu usaha membagi pasar yang memiliki banyak karakteristik yang berbeda-beda (heterogen) ke dalam suatu karakteristik yang sama (homogen). Segmentasi pasar ini dapat didasarkan pada faktor geografi, faktor psikologi atau psikologi dan faktor perilaku.

    Pelanggan yang banyak dan beragam dalam persyaratan pembelian mereka. Merupakan suatu dorongan bagi perusahaan untuk mengidentifikasi segmen pasar yang dapat dilayaninya dengan paling efektif, menilai kebutuhan konsumen sekarang serta memperkirakan kebutuhan merkea di waktu yang akan datang, perusahaan harus mampu menyusun program pemasaran untuk setiap segmen dengan lebih cerman dan dapat mengalokasikan anggaran pemasarannya sesuai perbedaan-perbedaan dalam tanggapan-tanggapan konsumen dari berbagai segmen.




    1.

    Terdapat tiga falsafah dasar sebagai pedoman bagi perusahaan untuk mendekati pasar, yakni pemasaran masal dimana keputusan untuk memproduksi dan mendistribusi produk secara masal, pemasaran berbagai produk yang menyajikan pilihan produk berbeda untuk segmen berbeda, dan pemasaran terarah yang mengembangkan produk untuk pasar yang spesifik.

    Latar belakang pentingnya segmentasi bagi perusahaan disebabkan antara lain karena segmentasi memungkinkan perusahaan lebih terfokus dalam mengalokasi sumber daya. Kedua, segmentasi merupakan basis untuk menentukan komponen-komponen strategi, taktik dan value secara keseluruhan. Segmentasi yang disertai dengan pemilihan target market akan memberikan suatu acuan dan basis bagi penentuan positioning. Ketiga segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing.


    1.2  Tujuan Penelitian
    Berdasarkan permasalahan-permasalahan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
    1.      Mencari tau apa definisi dari segmentasi pasar beserta unsur-unsurnya
    2.      Mengetahui rencana perubahan yang terjadi akibat adanya segmentasi pasar










                                                                                                                                                 
    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1  Pengertian Segmentasi Pasar

    Definisi Segmentasi Pasar Dan Analisis Demografi Swastha & Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–bagi pasar market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen.. Menurut Kotler, Bowen dan Makens pasar terdiri dari pembeli dan pembeli berbeda-beda dalam berbagai hal yang bisa membeli dalam keinginan, sumber daya, lokasi, sikap membeli, dan kebiasaan membeli. Karena masing-masing memiliki kebutuhan dan keinginan yang unik, masing-masing pembeli merupakan pasar potensial tersendiri. Oleh sebab itu penjual idealnya mendisain program pemasarannya tersendiri bagi masing-masing pembeli. Segmentasi yang lengkap membutuhkan biaya yang tinggi, dan kebanyakan pelanggan tidak dapat membeli produk yang benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk itu, perusahaan mencari kelas-kelas pembeli yang lebih besar dengan kebutuhan produk atau tanggapan membeli yang berbeda-beda. Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama.
    Sedangkan Kotler menyatakan (“Market segmentation is the process of breaking a heterogeneous group of potential buyer into smaller homogeneous groups of buyer, that is with relatively similar buying characteristics or needs”). Dimana maksudnya adalah pasar dibagi bedasarkan tingkat potensialnya, sehingga konsumen bisa membeli sesuai dengan kebutuhannya. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa segmentasi memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan Dengan kata lain, segmentasi pasar adalah kegiatan membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang terbedakan dengan kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran terpisah.


    3

    4 

    Segmentasi memungkinkan pemasar menghindari persaingan langsung. Ini dimungkinkan karena mereka bisa “tampil beda” dengan kompetitornya, melalui perbedaan harga, corak, kemasan, daya tarik promosi, cara distribusi dan service memadai. Dalam pelaksanaannya, segmentasi pasar melalui tiga tahap utama, yakni:

    1. membagi pasar ke dalam  kelompok-kelompok homogen.
    2. memilih satu segmen atau lebih untuk dijadikan target, dengan cara  mengambil keputusan atas dasar bauran pemasaran yang khusus yakni produk, harga saluran dan daya tarik promosi.

    2.2  Dasar  Segmentasi pasar
    a.      Bedasarkan Karakteristik konsumen
    Dalam menetapkan dasar segmentasi Kotler (2003) ada dua cara yang dapat dilakukan, yaitu pertama consumen characteristic (karakteristik konsumen) yang merupakan variabel utama,:
    • Segmentasi Geografi :
    Pada segmentasi georafi pengelompokan dilakukan berdasarkan faktor geografinya, seperti berdasarkan daerah asal atau tempat tinggal mahasiswa dimana dapat dikelompokkan menjadi kelompok mahasiswa yang berasal dari dalam kota Padang, luar kota Padang dalam propinsi Sumatera Barat dan luar kota Padang luar Propinsi Sumatera Barat.

    • Segmentasi Demografi:
    Pada segementasi demografi pengelompokan dilakukan berdasarkan variabel usia, jenis kelamin dan pekerjaan mahasiswa program MM.

    • Psychographic segmentation:
    Pada Psychographic segemtation pengelompokan didasarkan pada karakteristik setiap konsumen, seperti motivasi, kepribadian, persepsi, interest..
                                                                                                                                                  5
    b. Bedasarkan Respon  konsumen
    1.Benefit segmentation (segmentasi manfaat)
    yaitu pengelompokan yang di dasarkan kepada manfaat yang diharapkan konsumen dari suatu produk atau jasa, use occasion (saat pemakaian) dan Brand atau merek. Dengan ini konsumen akan dikelompokkan berdasarkan respon mereka terhadap produk atau jasa, seperti ada konsumen yang mementingkan kualitas dan ada konsumen yang mementingkan harga yang murah.

    2.3  Syarat Segmentasi
    Dalam melakukan segmentasi perusahaan perlu memperhatikan efektifitas segmentasi tersebut. Syarat segmentasi yang efektif adalah (Kotler,2003):

    1. Measurable (terukur)
    Measurable berarti segmen pasar harus dapat membantu perusahaan dalam       mengukur potensi pasar, daya beli konsumen serta ukuran alokasi sumberdaya.
    2. Substansial (banyak)
    Substansial berarti segmen tersebut harus besar dan profitable untuk dilayani.

    3. Accessible (dapat diakses)
    Accessible berarti segemen tersebut harus mudah dijangkau untuk dilayani.

    4. Differentiable (dapat dibedakan)
    Differentiabel berarti segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas.

    5. Actionable (dapat dilayani)
    Actionable berarti segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan.


                                                                                                                                                  6
    2.4  Target Pasar
    Dalam menetapkan target market perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola, dapat dijelaskan sebagai Berikut :
    • Selective Specialization maksudnya adalah perusahaan menyeleksi beberapa segmen. Segmen yang dipilih mungkin tidak saling berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi masing – masing segmen menjanjikan uang. Strategi ini lebih dipilih oleh perusahaan untuk menghindari kerugian, walaupun salah satu segmennya tidak produktif, tetapi perusahaan tetap memperoleh pendapatan
    • Product Specialization maksudnya perusahaan berkonsentrasi membuat produk khusus atau tertentu. Melalui cara ini, perusahaan membangun reputasi yang kuat di produk yang spesifik. Namun resikonya tetap ada, yaitu apabila terjadi kekurangan bahan untuk pembuatan produknya
    • Market Specialization maksudnya adalah perusahaan berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan dalam kelompok tertentu. Perusahaan memperoleh reputasi yang kuat dan menjadi channel untuk semua produk baru yang dibutuhkan dan dipergunakan oleh kelompok tersebut. Resiko akan kerugian akan timbul apabila kelompok tadi mengurangi pembelian atau kebutuhannya. 
    • Single Segment Concentration maksudnya adalah perusahaan dapat memilih satu segmen saja. Perusahaan lebih bisa mencapai posisi yang kuat disatu segmen, dengan pengetahuan yang baik terhadap kebutuhan segmen sehingga bisa diperoleh keuntungan. Namun, konsentrasi di satu segmen mempunyai potensi resiko yang cukup besar, sehingga alasan inilah yang mendasari perusahaan untuk memilih
    • Full Market Coverage maksudnya adalah perusahaan berusaha melayani semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan. Namun, hanya perusahaan besar yang bisa melakukannya. Untuk menciptakan kepuasan konsumen, pemasar dapat melakukan diferensiasi dan menghasilkan lebih banyak penjualan daripada tidak
                                                                                                                                            7
    melakukan diferensiasi, namun diferensiasi dapat meningkatkan biaya     perusahaan. Secara umum, hal ini tetap akan bermanfaat khususnya apabila dikaitkan dengan strategy profitability, namun demikian perusahaan sebaiknya berhati – hati agar tidak terjadi over segmenting. Biaya yang diperkirakan adalah Product modification cost, manufacturing cost, administrative cost, inventory cost, dan promotion cost.
    2.5  Tahapan Segmentasi Pasar

    Terdapat tiga tahapan yang umumnya dilakukan oleh perusahaan dalam melaksanakan segmentasi pasar, yaitu:

    1.      Tahap survey
    yaitu peneliti melakukan wawancara dan pengamatan. Wawancara dilakukan untuk mencari penjelasan, sedangkan pengamatan dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang motivasi, sikap dan perilaku konsumen. Dengan menggunakan hasil temuan ini, peneliti menyiapkan lembaran kuesioner untuk pengumpulan data tentang:
    • Atribut produk,
    • Kesadaran merek,
    • Pola-pola pemakaian produk,
    • Sikap terhadap kategori produk,
    • Demografis, geografis, psikografis.
    1. Tahap analisa
    yakni peneliti mengolah data dengan analisa faktor untuk membuang variabel yang berkorelasi tinggi. Kemudian peneliti menerapkan analisa kelompok untuk menghasilkan segmen yang berbeda secara maksimum.

                                                                                                                                            8
    1. Tahap pembentukan
    yakni tiap kelompok dibentuk berdasarkan perbedaan sikap, perilaku, demografis, psikografis. Tiap segmen diberi nama sesuai dengan sifat–sifat dominan yang membedakannya.         

    2.6  Manfaat Segmentasi Pasar
    Secara umum segmentasi bermanfaat untuk meningkatkan posisi kompetisi perusahaan dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen (Weinstein, 1994 dalam Ariwibowo, 2003,). Lebih lanjut Weinstein (1994) mengemukan secara terperinci tentang 4 manfaat segmentasi, yaitu:

    1. Designing responsive products to meet the needs of the marketplace
    Melalui penelitian preferensi konsumen, perusahaan berjalan ke arah penyelesaian konsep marketing yaitu kepuasan konsumen yang akan membawa keuntungan. Perusahaan menempatkan konsumen sebagai yang utama, kemudian mendisain dan menyeleksi produk untuk kepuasan konsumen.

    2.Determining effective and cost efficient promosional strategies
    Segmentasi sebagai alat perencanaan merupakan alat identifikasi dan analisa yang berharga untuk mengembangkan communication mix, sehingga dapat dipilih alat promosi  sesuai untuk menargetkan pada media yang tepat.

    3.Evaluating market competition in partikular the companys market position
    Riset segmentasi menyediakan a competitive intelegence mechanism untuk mengakses dan membandingkan perusahaan agar sesuai dengan standar.




                                                                                                                                     9
    4.Providing insight on present marketing strategies
    Segmentasi sangat penting untuk melakukan evaluasi secara periodik terhadap marketing strategi perusahaan saat ini dengan cara memanfaatkan peluang baru dan menghindarkan dari adanya potensi terhadap ancaman.


























    BAB III

    PEMBAHASAN

    3.1 Pengaruh Segmentasi Pasar
    A. Kepuasan Konsumen

    Kepuasan konsumen sebagai evaluasi secara sadar atau penilaian kognitif menyangkut apakah kinerja produk relatif bagus atau jelek atau apakah produk bersangkutan cocok atau tidak cocok dengan tujuan/ pemakaiannya. Pengertian secara umum Kepuasan Konsumen adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli yang mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan harapannya. Pelanggan merasa puas kalau harapan mereka terpenuhi, dan merasa amat gembira kalau harapan mereka terlampaui. Pelanggan yang puas cenderung tetap loyal lebih lama, membeli lebih banyak, kurang peka terhadap perubahan harga dan pembicaraannya menguntungkan perusahaan. Dalam rangka menciptakan kepuasan pelanggan, produk yang ditawarkan organisasi/perusahaan harus berkualitas. Kualitas mencerminkan semua dimensi penawaran produk yang menghasilkan manfaat (benefits) bagi pelanggan.

    Dalam kaitannya dengan kepuasan Konsumen/pelanggan, kualitas memiliki beberapa dimensi pokok, tergantung pada konteksnya. ada delapan dimensi utama yang biasanya digunakan (menurut Gregorius Chandra 2002), yaitu :

    1.Kinerja (performance):
    Karakteristik operaasi dasar dari suatu produk, misalnya kecepatan pengiriman barang, serta jaminan keselamatan barang.




    10.
    11.
    2. Fitur (features):
    Karakteristik pelengkap khusus yang dapat mnambah pengalaman pemakaian produk, contohya minuman gatis pada saat penerbangan.

    3. Reliabilitas:
    yaitu probabilitas terjadinya kegagalan atau kerusakan produk dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan, semakin andal produk bersangkutan.

    4. Konformasi (conformance):
    yaitu tingkat kesesuaian produk dengan standar yang telah ditetapkan, misalnya ketepatan waktu keberangkatan dan kedatangan kereta api.

    5. Daya Tahan (Durability):
    yaitu jumlah pemakaian produk sebelum produk bersangkutan harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian normal yang dimungkinkan, semakin besar pula daya tahan produk

    6. Serviceablility:
    yaitu kecepatan dan kemudahan untuk direparasi, serta kompetensi dan keramahtamahan staf layanan.

    7. Estetika (aesthetics):
    menyangkut penampilan produk yang bisa dinilai dengan panca indrea (rasa, bau, suara dst).

    8. Persepsi terhadap kualitas (perceived quality):
    yaitu kulitas yang dinilai berdasarkan reputasi penjual.misal BMW, SONY dll.


    12.
    Kualitas produk yang dirasakan pelanggan akan menentukan persepsi pelanggan terhadap kinerja, yang pada gilirannya akan berdampak pada kepuasan pelanggan.
    Kepuasan pelanggan berkaitan erat dengan mutu, mutu mempunyai dampak langsung pada prestasi produk dan dengan demikian kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan tergantung pada anggapan kinerja produk dalam menyerahkan nilai relatif terhadap harapan pelanggan, bila produk jauh lebih rendah ketimbang harapan pelanggan, pelanggan tidak puas. Bila prestasi sesuai dengan harapan. Pembeli jasa merasa puas. Bila prestasi melebihi harapan, pembeli jasa merasa amat gembira. Pelanggan yang merasa puas akan membeli ulang dan mereka memberi tahu orang lain mengenai pengalaman baik dengan produk itu. Kuncinya adalah memenuhi harapan pelanggan dengan prestasi perusahan. Perusahaan yang cerdik mempunyai tujuan membuat gembira pelanggan dengan hanya menjanjikan apa yang dapat mereka serahkan, kemudian menyerahkan lebih banyak dari yang mereka janjikan.
    • Pendekatan Kepuasan Konsumen
    1. Pendekatan kardinal
    Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil. ( Mula – mula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu atau saturation point tambahan kepuasan akan semakin turun ). Hukum ini menyebabkan terjadinya Downward sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini dikenal dengan hukum Gossen.
    2. Pendekatan Ordinal
    Mendasarkan pada asumsi bahwa kepuasan tidak bisa dikuantitatifkan dan antara satu konsumen dengan konsumen yang lain akan mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda dalam mengkonsumsi barang dalam jumlah dan jenis yang sama. Oleh karena itu kemudian muncul pendekatan ordinary yang menunjukkan tingkat kepuasan mengkonsumsi barang dalam model kurva indifferent. Pendekatan ordinal berdasarkan

    13.
    pembandingan sesuatu barang dengan barang yang lain, lalu memberikan urutan dari hasil pembandingan tersebut. Contoh penggunaan metode ordinal antara lain dalam suatu lomba atau kejuaraan, pengukuran indeks prestasi dan pengukuran yang sifatnya kualitatatif misalnya bagus, sangat bagus, paling bagus.

    B. PROFITABILITAS

                Hubungan antara kepuasan pelanggan dan profitabilitas sangatlah erat. Studi yang menunjukkan hal ini, terutama sepanjang dekade 80-an dan awal 90-an sudah sangat banyak. Secara logikapun, pelaku bisnis juga dengan mudah meyakini adanya hubungan antara dua hal ini. Pelanggan yang puas cenderung loyal. Tingkat loyalitas inilah yang sesungguhnya bertanggung jawab terhadap tingkat profitabilitas. Pelanggan yang loyal, cenderung membeli lebih banyak. Mereka juga cenderung mudah melakukan pembelian cross-selling atau add-on selling.
                Karena hubungannya dengan tingkat profitabilitas, maka kepuasan pelanggan adalah asset yang berharga. Oleh karena itu, setiap upaya atau program untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, pada dasarnya adalah suatu investasi. Karena bersifat investasi, maka ada kemungkinan, usaha untuk meningkatkan kepuasan pelanggan tidaklah optimal. Perusahaan bisa over investment atau under investment.
    C. STRATEGI

    Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa promosi adalah salah satu faktor yang diperlukan bagi keberhasilan dan strategi pemasaran yang diterapkan suatu perusahaan
    terutama pada saat ini ketika era informasi berkembang pesat, maka promosi merupakan salah satu senjata ampuh bagi perusahaan dalam mengembangkan dan mempertahankan usaha.
    Suatu produk tidak akan dibeli bahkan dikenal apabila konsumen tidak mengetahui kegunaannya, keunggulannya, dimana produk dapat diperoleh dan berapa harganya. Untuk itulah konsumen yang menjadi sasaran produk atau jasa perusahaan perlu diberikan informasi yang jelas. Maka peranan promosi berguna untuk:
                                                                                                                                14
    1Memperkenalkan produk atau jasa serta mutunya kepada masyarakat.
    2Memberitahukan legunaan dari barang atau jasa tersebut kepada masyarakat serta
     cara penggunaanya.
    3Memperkenalkan barang atau jasa baru
    Oleh karenanya adalah menjadi keharusan bagi perusahaan untuk melaksanakan promosi dengan strategi yang tepat agar dapat memenuhi sasaran yang efektif. Promosi yang dilakukan harus sesuai dengan keadaan perusahaan. Dimana harus diperhitungkan jumlah dana yang tersedia dengan besarnya manfaat yang diperoleh dari kegiatan promosi yang dijalankan perusahaan.

    3.2  Dampak Segmentasi Pasar
    A.     Rencana Perubahan
    a.      Analisa Konsumen

    Beberapa macam faktor menentukan konsumen melakukan pembelian atau tidak salah satunya adalah konsumen yaitu sikap, perubahan sikap dan komunikasi interaktif. Yang dimaksud dengan sikap adalah kecenderungan menilai suatu barang atau produk baik secara negatif maupun secara positif. Terdapat beberapa fungsi dari sikap menurtu Daniel katz yaitu funsi kepentingan manfaat, ekspresi nilai, ego defensive an funsi pengetahuan. Terdapat 3 komponen sikap yaitu kognisi, afeksi dan behavior. Komponen tersebut sering disebut sebagai ABC model. Terdapat pula derajat komitmen sikap; compliance (rendah), indentification (menengah), dan internalization (tinggi). Analisis konsumen berguna untuk melihat bagaimana konsumen mengambil keputusan dan peran pemasaran di dalamnya. Pengambilan Keputusan Konsumen Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang mengalami berbagai pentahapan sebagai berikut:
    1. Analisis Kebutuhan.
    Konsumen merasa bahwa dia membutuhkan sesuatu untuk memenuhi keinginannya. Kebutuhan itu bisa dibangkitkan oleh dirinya sendiri ataupun stimulus eksternal. Stimulus bisa melalui lingkungan bergaul, sesuatu yang dilihat, ataupun dari komunikasi produk atau jasa perusahaan lewat media massa, brosur, dan lain-lain.
                                                                                                                                    15
    2. Pencarian Informasi.
    Setelah kebutuhan itu dirasakan, konsumen kemudian mencari produk ataupun jasa yang bisa memenuhi kebutuhannya.

    3. Evaluasi Alternatif.
                Konsumen kemudian mengadakan evaluasi terhadap berbagai alternatif yang tersedia mulai dari keuntungan dan manfaat yang dia peroleh dibandingkan biaya yang harus ia keluarkan.

    4. Keputusan Pembelian.
                Konsumen memutuskan untuk membeli merek tertentu dengan harga tertentu, warna tertentu.

    5. Sikap Paska Pembelian.
    Sikap paska pembelian menyangkut sikap konsumen setelah membeli produk ataupun mengkonsumsi suatu jasa. Apakah dia akan puas dan terpenuhi kebutuhannya dengan produk atau jasa tersebut atau tidak.

    b.Kebijakan Sosial
    Dapat disimpulkan bahwa analisis kebijakan sosial adalah usaha terencana yang berkaitan dengan pemberian penjelasan (explanation) dan preskripsi atau rekomendasi (prescription or recommendation) terhadap konsekuensi-konsekuensi kebijakan sosial yang telah diterapkan. Penelaahan terhadap kebijakan sosial tersebut didasari oleh oleh prinsip-prinsip umum yang dibuat berdasarkan pilihan-pilihan tindakan sebagai berikut:
    1. Penelitian dan rasionalisasi yang dilakukan untuk menjamin keilmiahan dari analisis yang dilakukan.
    2. Orientasi nilai yang dijadikan patokan atau kriteria untuk menilai kebijakan sosial tersebut berdasarkan nilai benar dan salah.
    3. Pertimbangan politik yang umumnya dijadikan landasan untuk menjamin keamanan dan stabilitas.
                                                                                                                                       16
    c. Perubahan Struktur Pasar
    Struktur Pasar Konsumen terdiri dari:
    1.      Pasar Persaingan sempurna
    2.      Pasar Monopolistik
    3.      Pasar Oligopoli
    4.      Pasar Monopoli























    BAB    IV

    PENUTUP

    Segmentasi Pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk kedalam satuan-satuan pasar ( segmen pasar ) yang bersifat homogen. Berdasarkan definisi diatas diketahui bahwa pasar suatu produk tidaklah homogen, akan tetapi pada kenyataannya adalah heterogen.
    Pada dasarnya segmentasi pasar adalah suatu strategi yang didasarkan pada falsafah manajemen pemasaran yang orientasinya adalah konsumen. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen. Kebijakan segmentasi pasar haruslah dilakukan dengan menggunakan ktiteria tertentu. Tentunya segmentasi ini berbeda antara barang industri dengan barang konsumsi.
















    17
    DAFTAR PUSTAKA

    Google.co.id
    Wikipedia.co.id
    Wordpress.co.id

























    18






















    19.